Sorottajam.com - Pemerintah Albania mencetak sejarah baru dengan menunjuk Diella, sebuah bot kecerdasan buatan (AI), sebagai Menteri Pengadaan Publik pada 11 September.
Nama Diella yang berarti “matahari” dalam bahasa Albania, akan memimpin pengelolaan seluruh tender dan kontrak pemerintah dengan sektor swasta untuk berbagai proyek nasional.
Perdana Menteri Edi Rama, yang baru memulai masa jabatan keempatnya, menegaskan bahwa kehadiran Diella di kabinet bertujuan membawa transparansi penuh.
“Dengan Diella, kami ingin memastikan tender publik di Albania 100 persen bebas dari korupsi,” ujar Rama.
Isu korupsi dalam proses pengadaan memang lama menjadi sorotan. Albania kerap disebut sebagai pusat pencucian uang dan jaringan kriminal yang terhubung dengan perdagangan narkoba maupun senjata.
Karena itu, langkah menunjuk AI ke jabatan strategis dinilai sebagai upaya drastis memperbaiki citra sekaligus tata kelola negara.
Diella bukan sosok baru bagi publik. Awal tahun ini, ia diperkenalkan sebagai asisten virtual di platform e-Albania, yang membantu warga dan pelaku bisnis mengakses serta mengurus dokumen negara.
Keberadaannya cukup diapresiasi, meski di sisi lain menuai keraguan. Beberapa pengguna media sosial menilai, secanggih apa pun sistem AI, tetap bisa “terkorupsi” jika berada di lingkungan yang koruptif.
Hingga kini, pemerintah belum merinci bagaimana sistem pengawasan terhadap Diella akan berjalan atau apakah ada intervensi manusia yang bisa memengaruhi keputusan bot tersebut. Meski demikian, Rama tetap optimistis AI menteri ini akan menjadi simbol reformasi.
Diella resmi mulai bertugas setelah parlemen baru hasil pemilu Mei lalu mengadakan sidang pada Jumat mendatang.