Sorottajam.com - Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Sebuah video yang diunggah akun Instagram @adion._87 memperlihatkan suasana haru ketika para karyawan berseragam merah dan biru dikumpulkan di sebuah aula.
Dalam rekaman itu, mereka menangis, saling berpelukan, hingga bersalaman layaknya berpamitan setelah mendengar kabar PHK.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai jika benar terjadi PHK massal, hal tersebut mencerminkan daya beli masyarakat yang melemah sehingga permintaan rokok ikut menurun.
Ia juga menyebut keterbatasan pasokan tembakau, minimnya inovasi produk, serta kenaikan pajak dan tarif cukai rokok memperparah kondisi perusahaan.
“Ribuan buruh rokok PT Gudang Garam ter-PHK, dan puluhan ribu buruh lain ikut terdampak, mulai dari petani tembakau, pekerja logistik, supir, pedagang kecil hingga pemilik kontrakan. Bisa jadi ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan,” ujar Said Iqbal.
Ia mendesak pemerintah segera bertindak agar nasib buruh tidak terulang seperti kasus PHK di PT Sritex.
Baca Juga: Saham Gudang Garam Anjlok Drastis, Penjualan Rokok Tertekan, Pembelian Tembakau Dihentikan
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih memantau isu tersebut. Menurutnya, Gudang Garam saat ini sedang menjalani proses modernisasi, namun pihak manajemen belum melaporkan secara resmi terkait kabar PHK.
“Kita monitor karena Gudang Garam menggunakan modernisasi, nanti kita lihat. Gudang Garam juga belum melaporkan,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (8/9/2025).
Di sisi lain, kinerja keuangan Gudang Garam memang tengah tertekan. Laba bersih perseroan pada semester I-2025 hanya Rp117,1 miliar, anjlok 87,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp925,5 miliar.
Pendapatan turun 11,4% menjadi Rp44,3 triliun, sementara laba usaha merosot hingga Rp513,7 miliar dari sebelumnya Rp1,6 triliun.
Kondisi tersebut juga tercermin pada pergerakan saham GGRM. Pada perdagangan Senin (8/9/2025), harga sahamnya kembali melemah 3,24% ke posisi Rp8.950 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp17,22 triliun.
Sejak awal tahun, saham Gudang Garam sudah anjlok 32%. Jika dibandingkan dengan rekor tertingginya di Rp100.975 per saham pada Maret 2019, nilainya kini telah merosot lebih dari 91%.