Sorottajam.com - Akun skibidiyepyep menjadi trending di platform X (dulu Twitter) setelah sejumlah siswa SMA negeri 09, Ciputat, Kota Tangerang Selatan mengungkapkan kekecewaan mereka terkait pengelolaan dana wisuda yang dianggap tidak transparan.
Protes ini mencuat setelah pihak sekolah secara sepihak mengganti rencana awal acara pelepasan siswa yang semula akan digelar di luar sekolah menjadi acara sederhana di lingkungan sekolah.
Diketahui, Keputusan ini mengikuti instruksi Pemerintah Provinsi Banten agar kegiatan perpisahan tidak dilaksanakan di luar sekolah.
Acara pengganti direncanakan berlangsung pada 6 Mei mendatang, berupa syukuran pagi hari dengan konsep lesehan di lapangan sekolah, pemberian medali, konsumsi ringan, dan sesi nyanyi bersama.
Namun yang menjadi sorotan utama adalah soal dana. Para siswa sebelumnya telah membayar sejumlah uang untuk kegiatan wisuda luar sekolah tersebut sebesar kurang lebih 800 ribu.
Kini, pihak sekolah hanya berencana mengembalikan setengah dari total dana yang sudah terkumpul.
Ketika diminta memberikan bukti pengeluaran, seperti pembayaran uang muka gedung, pihak sekolah disebut menolak dan merespons dengan sikap yang dianggap tidak profesional.
“Kami hanya ingin tahu ke mana uang kami digunakan. Tapi malah dibilang tidak punya akhlak,” tulis salah satu siswa di akun X-nya, yang mendapat ribuan likes dan retweet.
Kebijakan lain yang memicu kemarahan siswa adalah kewajiban membayar penuh meski tidak hadir dalam acara pengganti, serta larangan membawa kendaraan dan kehadiran orang tua dalam acara tersebut.
Publik di media sosial pun ramai-ramai mengkritik sekolah karena dianggap tidak memberikan transparansi.
Beberapa pihak bahkan mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk turun tangan dan melakukan audit terhadap dana kegiatan.
Kasus ini menjadi sorotan karena menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait pengelolaan dana di institusi pendidikan. Banyak yang berharap adanya sistem pelaporan keuangan sekolah yang lebih terbuka, serta keterlibatan aktif siswa dan orang tua dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan non-akademik.
Smentara sampai berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMA 9, Alwani tidak merespon awak media saat dikonfirmasi. (Ihy)